Jumat, 03 April 2015

[Creepy Pasta Story] PART 2 #WayToDie

Standard

 Malaikat Maut


Julie dan Julia merupakan saudara kembar yang sudah tidak memilki orang tua yang tinggal di sebuah kota kecil. Mereka cukup terkenal karena kecantikan mereka berdua dan perbedaan mereka yang benar-benar mencolok, bagaikan hitam dan putih. Julie merupakan gadis yang aktif dan memiliki banyak teman sedangkan Julia merupakan gadis yang pendiam dan tidak memiliki teman. Setiap saat disekolah ia selalu sendiri dan membaca buku di kelas atau perpustakaan. Hal ini yang membuat Julia menjadi lebih pintar daripada saudara kembarnya.

Hari itu, seorang murid baru yang bernama Blake ditempatkan di kelas mereka. Blake merupakan pemuda tampan yang langsung disukai oleh banyak gadis di sekolah itu termasuk Julie. Pada saat istirahat, semua murid keluar dari kelas namun hanya Julia yang tersisa. Blake yang saat itu masih murid baru enggan keluar kelas dan lebih memilih untuk tinggal dikelas, saat itu ia melihat Julia yang sedang membaca buku dan mendekatinya lalu Blake pun mengenalkan dirinya, “Hai, aku Blake” ucapnya. “Aku Julia” balas Julia dengan senyuman malu. Setelah berkenalan mereka pun berbincang bincang hingga bel istirahat berbunyi pun mereka masih berbincang bincang. Pada saat itu Julie hendak masuk kelas dan melihat hal itu. Hal itu membuat ia cemburu dan merasa kesal pada saudara kembarnya sendiri. Saat pulang sekolah, Julie yang masih kesal tidak banyak berbicara dengan Julia. “Cepatlah masuk! Aku ingin segera pulang, aku lelah!” bentaknya, Julia yang pendiam hanya mengangguk dan masuk ke mobil secepatnya. Sepanjang perjalanan mereka berdua tidak berbicara sedikitpun.

Saat tiba di rumah, Julie yang kesal sengaja mendorong Julia yang hendak menutup pintu hingga jarinya terjepit pintu mobil dan Ia pun berteriak kesakitan. Namun, Julie tidak memperdulikannya dan tetap berjalan masuk kerumah. Julia yang kesakitan pun berjalan masuk kedalam rumah dan mengambil kotak P3K untuk mengobati luka di jari tangannya. Tiba-tiba Julie datang dan menarik rambut Julia, “jangan pernah mendekati Blake lagi atau kau akan merasakan akibatnya!” ancam Julie, lalu ia menuju kamarnya dan meninggalkan Julia sendirian disana. Julia yang tidak suka dilakukan seperti itu marah dan kesal, Ia pun merencanakan sesuatu kepada Julie. Ia memeras beberapa jeruk nipis dan menampung perasannya di botol obat tetes mata. Ia mengambil tas dan mengeluarkan semua isinya lalu memasukan silet, pisau, botol obat tetes mata yang berisi perasan jeruk nipis, dan beberapa botol cuka kedalam tasnya. Saat tengah malam ia memulai rencananya, ia membekap Julie yang sedang tidur hingga pingsan dan langsung membawanya ke mobil. Ia membawa Julie ke sebuah proyek bangunan yang belum selesai di pinggir kota dan mengikatkan tubuhnya ke sebuah tiang beton dan membekap mulutnya. Ia mebangunkan Julie, saat terbangun ia terkejut karena melihat seseorang yang tak lain adalah Julia.

Julia pun memulai aksinya, “Bagaimana tidurmu? Apakah nyenyak?” tanya Julia. Julie yg ketakutan mencoba untuk teriak, Julia pun tertawa, “sudah tiba saatnya untuk bermain” ucapnya. Julie semakin ketakutan ketika mendengar itu. Julia pun mengambil pisau dari tasnya dan merobek seluruh pakaian Julie hingga Ia telanjang bulat, lalu ia mendekatkan pisau itu ke mata Julie, “kau lihat pisau ini? Pisau ini sangat tajam bukan? Mungkin akan sangat menyenangkan melihat tubuhmu disayat dengan pisau ini” ucap Julia. Julia mulai menyayatkan pisau itu di mulai dari kulit kepala Julie dan semakin turun hingga ke wajahnya lalu ke lehernya, badannya dan kakinya.

Julie yang kesakitan ingin berteriak namun tidak bisa, Ia hanya menangis menahan rasa perih di seluruh tubuhnya. Setelah itu Julia mengambil botol cuka dari dalam tasnya, “kau tahu kan ini apa?” tanya Julia. Julie yang sepertinya sudah tau maksud Julia dengan cuka itu semakin ketakutan dan semakin ketakutan ketika Julia membuka tutup botol-botol cuka tersebut. Lalu Julia menyiramkan cuka tersebut secara perlahan ke tubuh Julie dan dalam seketika tubuh Julie meronta-ronta dan mengerang karena rasa perih yang luar biasa disekujur tubuhnya, Julia memandikan Julie yang tubuhnya penuh sayatan dengan air cuka. Julie lemas setelah meronta-ronta dan mengerang menahan rasa perih di sekujur tubuhnya hingga tidak mengeluarkan suara lagi. Lalu Julia mengambil silet dan mendekatkan ke mata Julie, “mungkin ini akan menjadi benda terakhir yang kau lihat” ucap Julia. Julia pun mulai menyayat bola mata Julie dengan silet dan Julie pun kembali mengerang kesakitan. Julia menyayat kedua bola mata Julie hingga Ia buta lalu ia mengambil botol obat tetes mata yang berisi perasan air jeruk nipis tersebut dan Ia meneteskan air jeruk nipis tersebut ke kedua bola mata Julie hingga Julie semakin meronta-ronta dan mengerang.

Setelah itu bekapan mulut Julie dilepaskan dan Julia mengambil pisaunya kembali. Ia membuka mulut Julie dan menarik lidah keluar Julie lalu dengan pisau tadi Ia memotong lidah Julie. Julia melihat ke sekelilingnya seperti mencari sesuatu. Ia menemukan ada mesin aspal dan mesin pengaduk semen berada di dekatnya. Julia mengambil selang dari mesin aspal tersebut dan memasukan ke dalam mulut Julie, “inilah ajalmu saudaraku! Akulah yang akan menjadi malaikat mautmu!” ucap Julia dengan kesal dan marah. Lalu ia memutar kran di selang tersebut dan dalam seketika aspal panas langsung mengalir ke mulut hingga pipinya robek karena meleleh terkena aspal panas, tenggorokan, hati, usus dan dalam seketika seluruh organ dalam Julie pun meleleh, Julie pun meronta kembali. Julie yang sudah terbaring tak berdaya sudah tidak dapat mengerang atau meronta lagi, lalu Julia menyeret Julie yang sudah nyaris mati ke dekat corong mesin pengaduk semen dan memasukan corong mesin pengaduk semen tersebut ke mulut Julie yang sudah robek lalu menekan tombol di mesin tersebut dan semen pun mengalir ke dalam tubuh Julie hingga seluruh tubuh Julie terisi penuh dengan semen. Setelah itu Julie pun langsung mati. Julia mengambil pisau yg ia gunakan untuk menyayat tubuh Julie dan berkata, “aku sudah puas menyiksamu dan melihatmu mati, sekarang aku akan menyusulmu ke neraka saudaraku!” Julia pun menusukan pisau tersebut ke lehernya dan ia tewas seketika. Keesokan paginya mayat mereka berdua ditemukan oleh pekerja di proyek bangunan tersebut.

Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar